BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, penyebaran informasi serta
akses telekomunikasi dan transportasi semakin lebih cepat dan mudah. Tidak
dapat dipungkiri hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung
mempunyai dampak bagi masyarakat, baik itu berdampak positif ataupun
negatif. Dampaknya pun tidak terbatas terhadap kalangan tertentu saja,
namun telah meluas ke semua kalangan baik kalangan pelajar maupun yang bukan
kalangan pelajar.
Internet merupakan
salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
buatan manusia. Internet adalah singkatan dari Interconnected
Networking yang apabila diartikan dalam Bahasa Indonesia berarti
rangkaian komputer yang
terhubung di dalam beberapa rangkaian jaringan. Fungsi internet bermacam-macam,
dan salah satunya adalah sebagai tempat komunitas jejaring sosial dunia maya.
Jejaring sosial merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna yang lain dalam skala yang besar.
Jejaring sosial merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna yang lain dalam skala yang besar.
Situs
jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun yang
paling dikenal dan banyak digandrungi remaja jaman sekarang adalah facebook dan twitter. Lalu,
apakah situs jejaring sosial ini mendatangkan manfaat atau mendatangkan masalah
baru dalam kehidupan?
Akhir-akhir
ini banyak dijumpai pemberitaan di media cetak dan elektronik yang memberitakan
tentang penyalahgunaan situs jejaring sosial. Beberapa berita yang paling
hangat adalah kasus seorang anak remaja laki-laki yang membawa kabur seorang
anak remaja perempuan yang dikenal lewat situs jejaring sosial (facebook),
dan penggunaan situs jejaring sosial (facebook) sebagai ajang prostitusi
di kalangan remaja. Keadaan ini sungguh sangat ironis dengan tujuan utama situs
jejaring sosial itu dibuat, yakni untuk memperluas hubungan sosial.
Tidak hanya kehidupan umum saja yang
terkena dampak dari situs jejaring sosial, namun pengaruhnya mulai dirasakan
dalam dunia pendidikan. Dampak terburuk dalam dunia pendidikan yang mungkin
dihasilkan dari situs jejaring sosial adalah mulai menurunnya motivasi dan
prestasi belajar siswa. Hal inilah yang melatarbelakangi kami sebagai penulis
untuk memberikan sebuah gagasan mengenai “Dampak Situs Jejaring Sosial Bagi
Pelajar”. Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode observasi dan
telaah pustaka.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang
diangkat dalam karya tulis ini adalah :
1.
Bagaimana dampak situs jejaring sosial bagi pelajar ?
2.
Apa saja upaya untuk mengurangi dampak negatif situs jejaring
sosial bagi pelajar ?
1.3 Tujuan Penelitian
Melalui penulisan karya tulis ini
tujuan yang ingin dicapai oleh penulis yaitu agar pembaca tahu mengenai
dampak-dampak dari situs jejaring sosial dalam bidang pendidikan, sehingga
pembaca diharapkan dapat mengantisipasi/membetengi dirinya sendiri, serta dapat
mengukur porsi penggunaan situs jejaring sosial bagi pelajar agar tidak
berlebih dan menggangu stabilitas belajar siswa. Selain itu dengan karya tulis
ini diharapkan pembaca juga dapat mengetahui bagaimana cara penggunaan internet
dapat bermanfaat dan memberikan dampak positif yang dapat mendukung motivasi
dan prestasi belajar siswa.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun
manfaat dari penelitian ini adalah :
a)
Dapat menambah wawasan penulis dan
khalayak tentang hal-hal yang berhubungan dengan pengaruh kemajuan teknologi
komunikasi terhadap pelajar.
b)
Sebagai bahan referensi untuk pembaca.
c)
Dapat melatih siswa pada umumnya
dan penulis khususnya dalam mengembangkan wawasan diri untuk menyusun buah
pikiran secara sistematis dalam bentuk makalah.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah Internet
Internet merupakan
jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di
tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project
Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan
software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam
jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang
bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan
akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan
protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol).
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat ( US Department of Defense ) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.
2.2 Perkembangan Situs Jejaring Sosial
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat ( US Department of Defense ) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.
2.2 Perkembangan Situs Jejaring Sosial
Situs jejaring
sosial diawali oleh Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus pada hubungan
antar mantan teman sekolah dan SixDegrees.com pada tahun 1997 yang membuat
ikatan tidak langsung. Dua model berbeda dari jejaring sosial yang lahir
sekitar pada tahun 1999 adalah berbasiskan kepercayaan yang dikembangkan oleh
Epinions.com. Inovasi meliputi tidak hanya memperlihatkan siapa berteman dengan
siapa, tetapi memberikan pengguna kontrol yang lebih akan isi dan hubungan.
Sedangkan situs jejaring sosial yang cukup dikenal dan menjadi sebuah trend dikalangan remaja masa kini ialah facebook dan twitter. Facebook adalah situs web
jejaring sosial yang diluncurkan pada tanggal 4 Februari 2004 dan didirikan
oleh Mark Zuckerberg. Sebenarnya pada awalnya pembuatan facebook ini dibatasi untuk siswa dari Harvard College saja. Namun
dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain, perguruan
tinggi lain.
Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk
sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September
2006, orang dengan alamat e-mail apapun dapat mendaftar di Facebook. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau
lebih jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah tingkat atas, tempat
kerja, atau wilayah geografis.
Hingga Juli 2007, situs ini
memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs yang
berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya
dari seluruh dunia. Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya
naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling banyak dikunjungi dan
merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serika, mengungguli situs
publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya.
Di
tahun 2009, Facebook menduduki
peringkat ke-4 sebagai situs teramai di dunia (setelah Google, Yahoo, dan
Youtube) dan friendster yang pada
awal mulanya banyak digemari oleh masyarakat Indonesia kini menduduki peringkat
68.
Sedangkan twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc,
yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog
sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut
kicauan (tweets). Kicauan adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang
ditampilkan pada halaman profil pengguna. Kicauan bisa dilihat secara luar,
namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka
saja. Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengan sebutan
pengikut. Sejak dibentuk pada tahun 2006 oleh Jack Dorsey, Twitter telah
mendapatkan popularitas di seluruh dunia dan saat ini memiliki lebih dari 100
juta pengguna.
BAB III
METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis
penelitian yang kami gunakan adalah penelitian korelatif. Yang di maksud dengan
penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada.
Sesuai dengan pengertian tersebut kami menghubungkan data-data yang kami dapat
antara yang satu dengan yang lain. Selain itu kami juga menghubungkan data-data
kami dengan data-data yang ada di buku referensi dan internet. Sehingga
diharapkan penelitian kami bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat.
3.2 Sumber Data
Pada penelitian kali ini, kami mengambil
sumber data dari beberapa siswa SMAN 2 MADIUN, dengan jumlah kurang lebih
100data.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang kami
gunakan pada penelitian ini adalah pengambilan sampel data pada kurang lebih 100
siswa di SMAN 2 MADIUN dengan menggunakan sistem angket. Dari hasil angket
tersebut kami dapat mengetahui seberapa besar pengaruh situs jejaring sosial
terhadap pelajar dan perbandingan antara dampak positif dan negatif yang
didapatkan seorang pelajar dari penggunaan situs jejaring sosial khususnya facebook dan twitter.
3.4
Teknik Analisis Data
Adapun cara analisis data yang kami
lakukan pertama ialah memastikan bahwa semua data dan referensi yang
diperlukan telah diperoleh dengan baik. Lalu menghitung jumlah data
yang kami peroleh dari penyebaran angket yang sebelumnya telah kami lakukan,
setelah itu mengklasifikasi jawaban-jawaban responden tersebut dan seperti
metode penelitian yang kami lakukan yaitu dengan cara menghubungkan setiap data
yang kami peroleh, lalu kami menghubungkan jawaban setiap pertanyaan satu
dengan yang lainnya dan juga menghubungkannya pula dengan berbagai referensi
data yang kami peroleh. Dan langkah yang terakhir adalah menuangkannya dalam
karya tulis ini.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Angket
Menurut hasil angket
kami, didapatkan hasil data sebagai berikut :
Lebih dari 90% responden
menyatakan bahwa mereka mempunyai situs jejaring sosial. Dari 90% responden
tersebut mempunyai kuantitas waktu tersendiri dalam penggunaan porsi situs
jejaring sosial, diantaranya 33% menyatakan jarang, 46% menyatakan sering, dan
12% menyatakan sangat sering. Ditinjau dari hal tersebut, terlihat bahwa
presentase seringnya membuka situs jejaring sosial oleh pelajar masa kini masih
terasa cukup tinggi, sehingga hal tersebut pastilah mempunyai dampak tersendiri
bagi seorang pelajar.
Lalu, bagaimana dengan
perbandingan antara waktu belajar mereka dengan waktu membuka situs jejaring
sosial tersebut? Berdasarkan hasil penelitian melalui angket tersebut
didapatkan hasil bahwa, 27% menyatakan seimbang antara waktu belajar mereka
dengan waktu membuka situs jejaring sosial, 39% diantara mereka menyatakan
bahwa kuantitas waktu belajar masih lebih banyak dibandingkan dengan kuantitas
waktu mereka dalam membuka situs jejaring sosial, dan yang terakhir 24%
responden menyatakan kuantitas waktu untuk membuka situs jejaring sosial lebih
banyak dibandingkan waktu untuk belajar.
Dari hasil penelitian
diatas, pastilah responden mempunyai dampak yang berbeda-beda yang akan di
dapatkannya dari situs jejaring sosial tersebut. Berdasarkan angket kami yang
selanjutnya, responden menyatakan bahwa, 23% mendapatkan dampak positif, 28%
mendapatkan dampak negatif, dan 51% menyatakan mendapatkan dampak positif dan
negatif yang seimbang.
4.2
Kesimpulan Angket
Dari hasil angket diatas,
terlihat dengan jelas bahwa bukan hanya dampak positif saja yang didapatkan
dari pengunaan situs jejaring sosial tersebut, bukan pula hanya dampak negatif
saja, melainkan keduanya saling beriringan yang setiap individu pastilah
berbeda-beda dalam menyikapinya. Maka disini kami penulis akan menguraikan
dampak-dampak tersebut, baik dampak positif maupun negatif, serta cara mengatasi
dampak negatif yang terjadi.
Ø Dampak Positif
1. Kemampuan
Beradaptasi
Dengan jejaring sosial siswa akan mampu
belajar cara mengembangkan kemampuan teknis dan sosial yang dibutuhkan mereka
dalam menghadapi era digital sekarang ini. Mereka akan menemukan cara
beradaptasi dan bersosialisasi dengan sahabatnya di jejaring sosial, serta
kemampuan memanajemen pertemanan mereka. Hal ini merupakan materi yang sulit
untuk ditemukan dalam pelajaran di kelas, karena pada situs jejaring sosial
mereka akan di hadapkan dengan teman-teman baru yang baru saja mereka kenal,
sehingga mereka akan mencari dan belajar sendiri bagaimana cara beradaptasi
dengan teman-teman baru mereka, mencoba memahami apa yang mereka bicarakan yang
kemudian akan mengasah kemampuan mereka untuk belajar bersosialiasi dengan ikut
serta berperan dalam suatu diskusi dijejaring sosial diantara teman-teman yang baru mereka
kenal.
2. Perluasan Jaringan Pertemanan
2. Perluasan Jaringan Pertemanan
Pada
dasarnya ini merupakan tujuan dibuatnya jejaring sosial yang memberikan
kesempatan kepada siapa saja untuk memperluas jaringan pertemanannya dengan
siapapun dan dari negara manapun, walaupun mereka tidak pernah bertemu
sebelumnya. Dengan jejaring sosial para siswa bisa menambah jaringan
pertemanannya tanpa harus bertemu langsung sehingga mereka dengan mudah
menciptakan suatu komunitas yang bermanfaat bagi mereka, entah itu dalam
diskusi pelajaran maupun hal-hal lain yang bisa memberikan kontribusi positif
bagi mereka para siswa.
3. Termotivasi
Dengan
terbentuknya komunitas pertemanan yang luas, ini akan mampu memotivasi para
siswa dalam mengembangkan diri dari materi atau masukan teman-teman baru mereka
yang terhubung secara online. Mereka terbentuk secara alami untuk saling
berinteraksi satu sama lain sehingga besar kecilnya diskusi yang mereka lakukan
akan menambah wawasan para siswa sebagai hasil umpan balik interaksi antar
teman. Saling melemparkan materi satu teman terhadap teman lainnya menimbulkan
sekumpulan catatan kecil yang bervariasi, inilah kekayaan materi yang hadir
secara alami dari hasil pertemanan di jejaring sosial.
4. Meningkatkan Kepedulian
4. Meningkatkan Kepedulian
Saling
sapa didalam situs jejaring sosial secara perlahan akan meningkatkan kualitas
persahabatan, perhatian dan empati sesama teman yang saling terhubung secara
online. Sapaan kepada teman lainnya membuat teman yang disapa merasa
diperhatikan, berbagi photo, berbagi video, berbagi cerita, ini akan
meningkatkan rasa kepedulian satu sama lain walaupun mereka tidak pernah
bertemu secara nyata. Bentuk-bentuk perhatian seperti ini mampu mempererat tali
persahabatan diantara teman dalam jejaring sosial maka secara alami mereka akan
menjaga kualitas pertemanan mereka. Hal yang sederhana namun memberikan efek
yang sangat baik dalam membentuk suatu komunitas yang saling menjaga
persahabatan sesama teman.
Maka
dari itu kepada para pihak terkait baik itu orang tua, masyarakat, lembaga
pendidikan dan pemerintah harus saling bahu membahu dalam memberikan arahan dan
bimbingan bagi para siswa agar tidak terjebak dalam komunitas jejaring sosial
yang merugikan dan melanggar norma. Namun jangan pula melarang mereka untuk
bersahabat dengan teman lainnya melalui situs jejaring sosial. Berikan mereka
pemahaman betapa pentingnya menguasai teknologi dan betapa pentingnya
membentengi diri dari hal-hal yang merusak agar mereka menemukan jati dirinya
sebagai makhluk sosial yang beradab dan maju. Memberikan pemahaman kepada para
siswa bahwa betapa pentingnya ilmu dan betapa pentingnya agama sehingga mereka
menemukan keutuhan hidup layaknya manusia yang sesuai dengan tuntutan syariah.
Ø Dampak Negatif
1.
Malas
Ini efek negatif
yang paling sering ditemukan pada anak atau bahkan bukan hanya anak. Mereka
menjadi malas untuk belajar dan beribadah, karena terlalu asyik dengan teman barunya
di jejaring sosial. Padahal belajar merupakan suatu kewajiban bagi seorang
pelajar, apabila dampak ini telah merambah, diperlukan bimbingan dan pengawasan
khusus dari orangtua. Karena jika hal ini dibiarkan terjadi, dikhawatirkan akan
mempengaruhi kualitas belajar siswa yang menurun. Maka dari itu, hal ini tidak
dapat dianggap sepele oleh para orang tua siswa. Bahkan, apabila kemalasan itu
juga mengganggu kewajiban seseorang dalam hal beribadah, tentunya hal ini
sangat mempengaruhi kondisi mental seseorang, hal inilah yang jarang disadari
oleh sebagian masyarakat.
2.
Egois
Situs jejaring sosial akan membuat seseorang
lebih mementingkan diri sendiri. Seseorang menjadi tidak sadar dan peduli
dengan lingkungan sekitarnya karena waktu mereka dihabiskan di depan internet,
mungkin karena mereka terlalu asyik dengan apa yang dilakukan dan didapatkan di
dunia maya. Hingga pada akhirnya mengakibatkan seseorang kurang bahkan tidak
berempati dengan lingkungan kehidupan mereka yang sesungguhnya. Kepekaan mereka
terhadap lingkungan sekitarnya menjadi mati terbunuh kesenangannya terhadap
teman-temannya di situs jejaring sosial.
3. Merusak tata bahasa
Situs jejaring sosial tidak memiliki
aturan baku yang berlaku bagi anak dalam melakukan interaksi dengan temannya disitus
jejaring sosial. Tidak ada tata bahasa baku untuk digunakan pada situs jejaring
sosial, ini membuat mereka berkomunikasi semau mereka sendiri dengan bahasa
mereka sendiri tanpa peduli dengan tata bahasa yang baik dalam berkomunikasi.
Hal ini perlahan tapi pasti membunuh kemampuan komunikasi yang baik dan benar
seperti yang dilakukannya dalam berinteraksi didunia nyata selain itu juga
membunuh keterampilan menulis mereka yang sesuai dengan ejaan yang baku dan
benar di sekolah.
Selain merusak tata bahasa yang mereka alami tanpa disadari, pada situs
jejaring sosial, remaja kerap berbicara sesuka hati mereka tanpa memperhatikan
etika, norma yang ada dalam masyarakat. Berbicara jorok, tidak senonoh, bahkan
melakukan cibiran-cibiran, sering kita temukan di dalam percakapan para remaja
di dunia maya. Dan yang paling mengkhawatirkan ialah tidak ada kontrol dan
pengawasan khusus dari orang tua ketika seorang anak mulai berinteraksi di
dunia maya. Perlahan tapi pasti, bukan hanya rusaknya tata bahasa siswa, namun
juga rusaknya etika pergaulan pada remaja.
4.
Makanan Predator
Situs
jejaring sosial ibarat lahan subur bagi para predator internet dalam
melakukan kejahatan. Kita tidak pernah tahu apakah teman yang mereka temukan
adalah benar-benar orang yang berniat baik untuk berteman, dan kita pun tidak
pernah tahu apakah teman tersebut memberikan identitas yang sesungguhnya
seperti keadaannya didunia nyata. Ketika seorang anak mempercayai 100% temannya
di situs jejaring sosial maka hal ini sangat mungkin membahayakan keadaan anak
dari tindak kejahatan baik fisik maupun psikis. Dan sudah tidak jarang lagi
kita temui kabar di media massa tentang hilangnya seorang remaja akibat
perkenalan dengan seorang teman melalui situs jejaring sosial yang tidak jelas
identitasnya.
Ø Cara Mengatasi dari Dampak Negatif
Dari paparan dampak negatif situs
jejaring sosial di atas, adapun langkah strategis yang dapat dilakukan untuk
pengimplementasian gagasan tersebut yaitu sebagai berikut :
·
Memberikan
Pemahaman Tentang Bahaya Situs Jejaring Sosial
Langkah ini perlu dilakukan agar remaja tahu bahaya
dari penggunaan situs jejaring sosial, dan dapat menggunakannya secara lebih
bijak. Selain itu langkah ini juga dapat menimbulkan rasa waspada, sehingga
dalam menggunakan situs jejaring sosial mereka lebih berhati-hati.
·
Usahakan
Untuk Tidak Memberikan Telepon Seluler yang Dapat Mengakses Internet (situs
jejaring sosial)
Kecanggihan
alat komunikasi sekarang ini telah memungkinkan telepon seluler untuk mengakses
internet. Bahkan beberapa merek telepon seluler ternama berlomba-lomba
mengeluarkan produk yang memiliki kecanggihan dan kemampuan akses internet,
yang memungkinkan penggunanya mengakses situs jejaring sosial dengan sangat
mudah. Hal ini dapat menyebabkan siswa kecanduan mengakses situs jejaring
sosial dengan telepon seluler mereka. Maka dari itu sebagai orang tua,
usahakanlah untuk tidak memberikan telepon seluler kepada anak usia dini,
karena kebanyakan anak usia dini belum dapat memanfaatkan internet dengan baik,
maka akan berakibat pada prestasi mereka disekolah karena terlalu sering
mengakses internet atau jejaring sosial. Karena tujuan utama telepon seluler
adalah untuk alat komunikasi saja. Selain itu, hal tersebut juga mempunyai
dampak positif lainnya, seperti melatih anak untuk hidup sederhana, tidak
kecanduan teknologi, tidak mudah terpengaruh dengan iklan, pergaulan teman,
dsb.
·
Mengawasi Siswa
dalam Berinternet atau Berjejaring Sosial
Pengawasan terhadap
pergaulan siswa dalam jejaring sosial dunia maya sangat diperlukan, karena jika
siswa tidak diawasi mereka akan dengan mudah mengakses situs jejaring sosial tersebut
dan menggunakannya kearah yang tidak baik. Pergaulan mereka akan mudah melawan
perkataan orang tua, dan usaha kita untuk menyelamatkan anak untuk tidak
menggunakan akses internet secara berlebihan akan sia-sia dan tidak mendapatkan
hasil yang maksimal. Pergaulan anak yang bebas dan pengaruh dari teman-teman
juga dapat memudahkan anak untuk mengakses situs jejaring sosial dengan mudah.
Maka dari itu mereka perlu diawasi untuk tidak mengakses internet dengan bebas.
Dengan mengimplementasikan gagasan
di atas, diharapkan berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh situs jejaring
sosial dapat ditanggulangi, baik sebelum terjadi atau sesudah dampak itu
terjadi. Namun untuk lebih meminimalkan dampak negatif yang dihasilkan dari
situs jejaring sosial, alangkah lebih baiknya jika kita menggunakan internet
dan jejaring sosial dengan bijak.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada dasarnya, semua yang ada di dunia ini memiliki manfaat dan
kegunaan. Namun dibalik seluruh manfaat tersebut pasti ada kekurangan/kelemahan
yang terdapat di dalamnya. Begitu juga dengan jejaring sosial, di balik semua
keuntungan yang kita dapat dari mengakses jejaring sosial ternyata juga
memiliki beberapa kekurangan. Dampak positif yang kita dapat dari jejaring
sosial dilihat dari pandangan pelajar adalah :
1. Kemampuan Beradaptasi
2.
Perluasan jaringan pertemanan
3.
Termotivasi
4.
Meningkatkan kepedulian
Adapun beberapa dampak negatif yang kita dapat dari adanya jejaring
sosial adalah :
1.
Malas
2.
Egois
3.
Merusak tata bahasa
4.
Makanan Predator
5.2 Saran
Seperti
yang telah kita ketahui, jejaring sosial memiliki dampak positif dan negatif
tersendiri dalam penggunaannya. Kita sebagai pelajar, harus pandai-pandai dalam
memilah-milah bagaimana penggunaan jejaring sosial yang baik dan benar supaya
kita tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif. Jejaring sosial harus
dimanfaatkan secara baik dan benar. Apabila itu dimanfaatkan dengan benar, maka
banyak juga dampak positif yang bisa kita dapat. Kita juga dapat mengatur pola
kegiatan kita, sehingga dapat lebih bermanfaat dan tidak membuang-buang waktu
percuma dengan hal-hal yang kurang penting. Kita sebagai pelajar memilikki
tugas utama yaitu belajar. Oleh sebab itu, kita tidak boleh meninggalkan tugas
utama kita karena hal itu sangat bermanfaat bagi kita di masa depan. Memang
tidak ada larangan tertulis yang melarang kita untuk mengakses atau bermain di
jejaring sosial, namun alangkah baiknya jika kita bisa melakukan hal yang lebih
bermanfaat. Orang tua seharusnya juga dapat
berperan aktif dalam menentukan masa depan kita. Orang tua dapat melakukan
pengawasan dan membimbing putra-putrinya dengan adanya dampak-dampak dari
jejaring sosial. Dengan adanya bimbinga dari orang tua maka akan mengurangi
dampak-dampak negatif.
Dengan adanya karya tulis yang kami susun, kami harap
semoga para siswa dapat memperoleh informasi lebih tentang jejaring sosial
sehingga dapat meminimalisir dampak negatif yang disebabkan karena mengakses
jejaring sosial.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=asal%20mula/sejarah%20facebook%20wikipedia/
LAMPIRAN
ANGKET PENGUMPULAN DATA
“DAMPAK JEJARING SOSIAL
DI KALANGAN REMAJA”
1.
Apakah anda memiliki jejaring sosial ?
a. Iya b. Tidak
2.
Seberapa sering anda membuka jejaring
sosial (facebook, twitter,dsb) anda ?
a. Jarang b. Sering c. Sangat Sering
3.
Bagaimana perbandingan waktu anda antara
belajar dan membuka situs jejaring sosial?
a. 50:50 b. 70:30 c. 30:70 d. .............
4.
Menurut anda lebih banyak mana dampak
yang anda dapat dari situs jejaring sosial?
a. Positif b.
Negatif c. Seimbang
RESPON JAWABAN :
NO.
|
A
|
B
|
C
|
1.
|
97 %
|
3 %
|
-
|
2.
|
33 %
|
46 %
|
12 %
|
3.
|
27 %
|
39 %
|
24 %
|
4.
|
21 %
|
28 %
|
51 %
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar