Senin, 24 Desember 2012

KARYA TULIS


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, penyebaran informasi serta akses telekomunikasi dan transportasi semakin lebih cepat dan mudah. Tidak dapat dipungkiri hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai dampak bagi masyarakat, baik itu berdampak positif ataupun negatif.  Dampaknya pun tidak terbatas terhadap kalangan tertentu saja, namun telah meluas ke semua kalangan baik kalangan pelajar maupun yang bukan kalangan pelajar.
Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan dari Interconnected Networking yang apabila diartikan dalam Bahasa Indonesia berarti rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian jaringan. Fungsi internet bermacam-macam, dan salah satunya adalah sebagai tempat komunitas jejaring sosial dunia maya.
Jejaring sosial merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna yang lain dalam skala yang besar.
Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun yang paling dikenal dan banyak digandrungi remaja jaman sekarang adalah facebook dan twitter. Lalu, apakah situs jejaring sosial ini mendatangkan manfaat atau mendatangkan masalah baru dalam kehidupan?
Akhir-akhir ini banyak dijumpai pemberitaan di media cetak dan elektronik yang memberitakan tentang penyalahgunaan situs jejaring sosial. Beberapa berita yang paling hangat adalah kasus seorang anak remaja laki-laki yang membawa kabur seorang anak remaja perempuan yang dikenal lewat situs jejaring sosial (facebook), dan penggunaan situs jejaring sosial (facebook) sebagai ajang prostitusi di kalangan remaja. Keadaan ini sungguh sangat ironis dengan tujuan utama situs jejaring sosial itu dibuat, yakni untuk memperluas hubungan sosial.
Tidak hanya kehidupan umum saja yang terkena dampak dari situs jejaring sosial, namun pengaruhnya mulai dirasakan dalam dunia pendidikan. Dampak terburuk dalam dunia pendidikan yang mungkin dihasilkan dari situs jejaring sosial adalah mulai menurunnya motivasi dan prestasi belajar siswa. Hal inilah yang melatarbelakangi kami sebagai penulis untuk memberikan sebuah gagasan mengenai “Dampak Situs Jejaring Sosial Bagi Pelajar”. Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode observasi dan telaah pustaka.

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat dalam karya tulis ini adalah :
1.      Bagaimana dampak situs jejaring sosial bagi pelajar ?
2.      Apa saja upaya untuk mengurangi dampak negatif situs jejaring sosial bagi pelajar ?



1.3 Tujuan Penelitian
Melalui penulisan karya tulis ini tujuan yang ingin dicapai oleh penulis yaitu agar pembaca tahu mengenai dampak-dampak dari situs jejaring sosial dalam bidang pendidikan, sehingga pembaca diharapkan dapat mengantisipasi/membetengi dirinya sendiri, serta dapat mengukur porsi penggunaan situs jejaring sosial bagi pelajar agar tidak berlebih dan menggangu stabilitas belajar siswa. Selain itu dengan karya tulis ini diharapkan pembaca juga dapat mengetahui bagaimana cara penggunaan internet dapat bermanfaat dan memberikan dampak positif yang dapat mendukung motivasi dan prestasi belajar siswa.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
a)      Dapat menambah wawasan penulis dan khalayak tentang hal-hal yang berhubungan dengan pengaruh kemajuan teknologi komunikasi terhadap pelajar.
b)      Sebagai bahan referensi untuk pembaca.
c)       Dapat melatih siswa pada umumnya dan penulis khususnya dalam mengembangkan wawasan diri untuk menyusun buah pikiran secara sistematis dalam bentuk makalah.













BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah Internet
              Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

            Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat ( US Department of Defense ) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah          dihancurkan.

             Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

             Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

2.2 Perkembangan Situs Jejaring Sosial
       Situs jejaring sosial diawali oleh Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus pada hubungan antar mantan teman sekolah dan SixDegrees.com pada tahun 1997 yang membuat ikatan tidak langsung. Dua model berbeda dari jejaring sosial yang lahir sekitar pada tahun 1999 adalah berbasiskan kepercayaan yang dikembangkan oleh Epinions.com. Inovasi meliputi tidak hanya memperlihatkan siapa berteman dengan siapa, tetapi memberikan pengguna kontrol yang lebih akan isi dan hubungan.
Sedangkan situs jejaring sosial yang cukup dikenal dan menjadi sebuah trend dikalangan remaja masa kini ialah facebook dan twitter. Facebook adalah situs web jejaring sosial yang diluncurkan pada tanggal 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg. Sebenarnya pada awalnya pembuatan facebook ini dibatasi untuk siswa dari Harvard College saja. Namun dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain, perguruan tinggi lain.
Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September 2006, orang dengan alamat e-mail apapun dapat mendaftar di Facebook. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah tingkat atas, tempat kerja, atau wilayah geografis.
Hingga Juli 2007, situs ini memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia. Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling banyak dikunjungi dan merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serika, mengungguli situs publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya.
            Di tahun 2009, Facebook menduduki peringkat ke-4 sebagai situs teramai di dunia (setelah Google, Yahoo, dan Youtube) dan friendster yang pada awal mulanya banyak digemari oleh masyarakat Indonesia kini menduduki peringkat 68.
            Sedangkan twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc, yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut kicauan (tweets). Kicauan adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Kicauan bisa dilihat secara luar, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja. Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut. Sejak dibentuk pada tahun 2006 oleh Jack Dorsey, Twitter telah mendapatkan popularitas di seluruh dunia dan saat ini memiliki lebih dari 100 juta pengguna.



















BAB III
METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian korelatif. Yang di maksud dengan penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan pengertian tersebut kami menghubungkan data-data yang kami dapat antara yang satu dengan yang lain. Selain itu kami juga menghubungkan data-data kami dengan data-data yang ada di buku referensi dan internet. Sehingga diharapkan penelitian kami bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat.
3.2 Sumber Data
            Pada penelitian kali ini, kami mengambil sumber data dari beberapa siswa SMAN 2 MADIUN, dengan jumlah kurang lebih 100data.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
            Teknik pengumpulan data yang kami gunakan pada penelitian ini adalah pengambilan sampel data pada kurang lebih 100 siswa di SMAN 2 MADIUN dengan menggunakan sistem angket. Dari hasil angket tersebut kami dapat mengetahui seberapa besar pengaruh situs jejaring sosial terhadap pelajar dan perbandingan antara dampak positif dan negatif yang didapatkan seorang pelajar dari penggunaan situs jejaring sosial khususnya facebook dan twitter.

3.4 Teknik Analisis Data
            Adapun cara analisis data yang kami lakukan pertama ialah memastikan bahwa semua data dan referensi yang diperlukan telah diperoleh dengan baik. Lalu menghitung jumlah data yang kami peroleh dari penyebaran angket yang sebelumnya telah kami lakukan, setelah itu mengklasifikasi jawaban-jawaban responden tersebut dan seperti metode penelitian yang kami lakukan yaitu dengan cara menghubungkan setiap data yang kami peroleh, lalu kami menghubungkan jawaban setiap pertanyaan satu dengan yang lainnya dan juga menghubungkannya pula dengan berbagai referensi data yang kami peroleh. Dan langkah yang terakhir adalah menuangkannya dalam karya tulis ini.









BAB IV
PEMBAHASAN
4.1  Hasil Angket
Menurut hasil angket kami, didapatkan hasil data sebagai berikut :
Lebih dari 90% responden menyatakan bahwa mereka mempunyai situs jejaring sosial. Dari 90% responden tersebut mempunyai kuantitas waktu tersendiri dalam penggunaan porsi situs jejaring sosial, diantaranya 33% menyatakan jarang, 46% menyatakan sering, dan 12% menyatakan sangat sering. Ditinjau dari hal tersebut, terlihat bahwa presentase seringnya membuka situs jejaring sosial oleh pelajar masa kini masih terasa cukup tinggi, sehingga hal tersebut pastilah mempunyai dampak tersendiri bagi seorang pelajar.
Lalu, bagaimana dengan perbandingan antara waktu belajar mereka dengan waktu membuka situs jejaring sosial tersebut? Berdasarkan hasil penelitian melalui angket tersebut didapatkan hasil bahwa, 27% menyatakan seimbang antara waktu belajar mereka dengan waktu membuka situs jejaring sosial, 39% diantara mereka menyatakan bahwa kuantitas waktu belajar masih lebih banyak dibandingkan dengan kuantitas waktu mereka dalam membuka situs jejaring sosial, dan yang terakhir 24% responden menyatakan kuantitas waktu untuk membuka situs jejaring sosial lebih banyak dibandingkan waktu untuk belajar.
Dari hasil penelitian diatas, pastilah responden mempunyai dampak yang berbeda-beda yang akan di dapatkannya dari situs jejaring sosial tersebut. Berdasarkan angket kami yang selanjutnya, responden menyatakan bahwa, 23% mendapatkan dampak positif, 28% mendapatkan dampak negatif, dan 51% menyatakan mendapatkan dampak positif dan negatif yang seimbang.

4.2             Kesimpulan Angket
Dari hasil angket diatas, terlihat dengan jelas bahwa bukan hanya dampak positif saja yang didapatkan dari pengunaan situs jejaring sosial tersebut, bukan pula hanya dampak negatif saja, melainkan keduanya saling beriringan yang setiap individu pastilah berbeda-beda dalam menyikapinya. Maka disini kami penulis akan menguraikan dampak-dampak tersebut, baik dampak positif maupun negatif, serta cara mengatasi dampak negatif yang terjadi.

Ø Dampak Positif
1.    Kemampuan Beradaptasi
 Dengan jejaring sosial siswa akan mampu belajar cara mengembangkan kemampuan teknis dan sosial yang dibutuhkan mereka dalam menghadapi era digital sekarang ini. Mereka akan menemukan cara beradaptasi dan bersosialisasi dengan sahabatnya di jejaring sosial, serta kemampuan memanajemen pertemanan mereka. Hal ini merupakan materi yang sulit untuk ditemukan dalam pelajaran di kelas, karena pada situs jejaring sosial mereka akan di hadapkan dengan teman-teman baru yang baru saja mereka kenal, sehingga mereka akan mencari dan belajar sendiri bagaimana cara beradaptasi dengan teman-teman baru mereka, mencoba memahami apa yang mereka bicarakan yang kemudian akan mengasah kemampuan mereka untuk belajar bersosialiasi dengan ikut serta berperan dalam suatu diskusi dijejaring sosial   diantara teman-teman             yang    baru mereka     kenal.

2. Perluasan Jaringan Pertemanan
Pada dasarnya ini merupakan tujuan dibuatnya jejaring sosial yang memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk memperluas jaringan pertemanannya dengan siapapun dan dari negara manapun, walaupun mereka tidak pernah bertemu sebelumnya. Dengan jejaring sosial para siswa bisa menambah jaringan pertemanannya tanpa harus bertemu langsung sehingga mereka dengan mudah menciptakan suatu komunitas yang bermanfaat bagi mereka, entah itu dalam diskusi pelajaran maupun hal-hal lain yang bisa memberikan kontribusi positif bagi mereka           para     siswa.


3. Termotivasi
Dengan terbentuknya komunitas pertemanan yang luas, ini akan mampu memotivasi para siswa dalam mengembangkan diri dari materi atau masukan teman-teman baru mereka yang terhubung secara online. Mereka terbentuk secara alami untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga besar kecilnya diskusi yang mereka lakukan akan menambah wawasan para siswa sebagai hasil umpan balik interaksi antar teman. Saling melemparkan materi satu teman terhadap teman lainnya menimbulkan sekumpulan catatan kecil yang bervariasi, inilah kekayaan materi yang hadir secara alami dari hasil pertemanan di jejaring sosial.

4. Meningkatkan Kepedulian
Saling sapa didalam situs jejaring sosial secara perlahan akan meningkatkan kualitas persahabatan, perhatian dan empati sesama teman yang saling terhubung secara online. Sapaan kepada teman lainnya membuat teman yang disapa merasa diperhatikan, berbagi photo, berbagi video, berbagi cerita, ini akan meningkatkan rasa kepedulian satu sama lain walaupun mereka tidak pernah bertemu secara nyata. Bentuk-bentuk perhatian seperti ini mampu mempererat tali persahabatan diantara teman dalam jejaring sosial maka secara alami mereka akan menjaga kualitas pertemanan mereka. Hal yang sederhana namun memberikan efek yang sangat baik dalam membentuk suatu komunitas yang saling menjaga persahabatan sesama teman.

Maka dari itu kepada para pihak terkait baik itu orang tua, masyarakat, lembaga pendidikan dan pemerintah harus saling bahu membahu dalam memberikan arahan dan bimbingan bagi para siswa agar tidak terjebak dalam komunitas jejaring sosial yang merugikan dan melanggar norma. Namun jangan pula melarang mereka untuk bersahabat dengan teman lainnya melalui situs jejaring sosial. Berikan mereka pemahaman betapa pentingnya menguasai teknologi dan betapa pentingnya membentengi diri dari hal-hal yang merusak agar mereka menemukan jati dirinya sebagai makhluk sosial yang beradab dan maju. Memberikan pemahaman kepada para siswa bahwa betapa pentingnya ilmu dan betapa pentingnya agama sehingga mereka menemukan keutuhan hidup layaknya manusia yang sesuai dengan tuntutan syariah.
Ø Dampak Negatif
1.        Malas
Ini efek negatif yang paling sering ditemukan pada anak atau bahkan bukan hanya anak. Mereka menjadi malas untuk belajar dan beribadah, karena terlalu asyik dengan teman barunya di jejaring sosial. Padahal belajar merupakan suatu kewajiban bagi seorang pelajar, apabila dampak ini telah merambah, diperlukan bimbingan dan pengawasan khusus dari orangtua. Karena jika hal ini dibiarkan terjadi, dikhawatirkan akan mempengaruhi kualitas belajar siswa yang menurun. Maka dari itu, hal ini tidak dapat dianggap sepele oleh para orang tua siswa. Bahkan, apabila kemalasan itu juga mengganggu kewajiban seseorang dalam hal beribadah, tentunya hal ini sangat mempengaruhi kondisi mental seseorang, hal inilah yang jarang disadari oleh sebagian masyarakat.
2.        Egois
 Situs jejaring sosial akan membuat seseorang lebih mementingkan diri sendiri. Seseorang menjadi tidak sadar dan peduli dengan lingkungan sekitarnya karena waktu mereka dihabiskan di depan internet, mungkin karena mereka terlalu asyik dengan apa yang dilakukan dan didapatkan di dunia maya. Hingga pada akhirnya mengakibatkan seseorang kurang bahkan tidak berempati dengan lingkungan kehidupan mereka yang sesungguhnya. Kepekaan mereka terhadap lingkungan sekitarnya menjadi mati terbunuh kesenangannya terhadap teman-temannya di situs jejaring sosial.
3.      Merusak tata bahasa
            Situs jejaring sosial tidak memiliki aturan baku yang berlaku bagi anak dalam melakukan interaksi dengan temannya disitus jejaring sosial. Tidak ada tata bahasa baku untuk digunakan pada situs jejaring sosial, ini membuat mereka berkomunikasi semau mereka sendiri dengan bahasa mereka sendiri tanpa peduli dengan tata bahasa yang baik dalam berkomunikasi. Hal ini perlahan tapi pasti membunuh kemampuan komunikasi yang baik dan benar seperti yang dilakukannya dalam berinteraksi didunia nyata selain itu juga membunuh keterampilan menulis mereka yang sesuai dengan ejaan yang baku dan benar di sekolah.
            Selain merusak tata bahasa yang mereka alami tanpa disadari, pada situs jejaring sosial, remaja kerap berbicara sesuka hati mereka tanpa memperhatikan etika, norma yang ada dalam masyarakat. Berbicara jorok, tidak senonoh, bahkan melakukan cibiran-cibiran, sering kita temukan di dalam percakapan para remaja di dunia maya. Dan yang paling mengkhawatirkan ialah tidak ada kontrol dan pengawasan khusus dari orang tua ketika seorang anak mulai berinteraksi di dunia maya. Perlahan tapi pasti, bukan hanya rusaknya tata bahasa siswa, namun juga rusaknya etika pergaulan pada remaja.
4.        Makanan Predator
                   Situs jejaring sosial ibarat lahan subur bagi para predator internet dalam melakukan kejahatan. Kita tidak pernah tahu apakah teman yang mereka temukan adalah benar-benar orang yang berniat baik untuk berteman, dan kita pun tidak pernah tahu apakah teman tersebut memberikan identitas yang sesungguhnya seperti keadaannya didunia nyata. Ketika seorang anak mempercayai 100% temannya di situs jejaring sosial maka hal ini sangat mungkin membahayakan keadaan anak dari tindak kejahatan baik fisik maupun psikis. Dan sudah tidak jarang lagi kita temui kabar di media massa tentang hilangnya seorang remaja akibat perkenalan dengan seorang teman melalui situs jejaring sosial yang tidak jelas identitasnya.

Ø Cara Mengatasi dari Dampak Negatif
Dari paparan dampak negatif situs jejaring sosial di atas, adapun langkah strategis yang dapat dilakukan untuk pengimplementasian gagasan tersebut yaitu sebagai berikut : 
·         Memberikan Pemahaman Tentang Bahaya Situs Jejaring Sosial
Langkah ini perlu dilakukan agar remaja tahu bahaya dari penggunaan situs jejaring sosial, dan dapat menggunakannya secara lebih bijak. Selain itu langkah ini juga dapat menimbulkan rasa waspada, sehingga dalam menggunakan situs jejaring sosial mereka lebih berhati-hati.
·         Usahakan Untuk Tidak Memberikan Telepon Seluler yang Dapat Mengakses Internet (situs jejaring sosial)
Kecanggihan alat komunikasi sekarang ini telah memungkinkan telepon seluler untuk mengakses internet. Bahkan beberapa merek telepon seluler ternama berlomba-lomba mengeluarkan produk yang memiliki kecanggihan dan kemampuan akses internet, yang memungkinkan penggunanya mengakses situs jejaring sosial dengan sangat mudah. Hal ini dapat menyebabkan siswa kecanduan mengakses situs jejaring sosial dengan telepon seluler mereka. Maka dari itu sebagai orang tua, usahakanlah untuk tidak memberikan telepon seluler kepada anak usia dini, karena kebanyakan anak usia dini belum dapat memanfaatkan internet dengan baik, maka akan berakibat pada prestasi mereka disekolah karena terlalu sering mengakses internet atau jejaring sosial. Karena tujuan utama telepon seluler adalah untuk alat komunikasi saja. Selain itu, hal tersebut juga mempunyai dampak positif lainnya, seperti melatih anak untuk hidup sederhana, tidak kecanduan teknologi, tidak mudah terpengaruh dengan iklan, pergaulan teman, dsb.
·         Mengawasi Siswa dalam Berinternet atau Berjejaring Sosial
                        Pengawasan terhadap pergaulan siswa dalam jejaring sosial dunia maya sangat diperlukan, karena jika siswa tidak diawasi mereka akan dengan mudah mengakses situs jejaring sosial tersebut dan menggunakannya kearah yang tidak baik. Pergaulan mereka akan mudah melawan perkataan orang tua, dan usaha kita untuk menyelamatkan anak untuk tidak menggunakan akses internet secara berlebihan akan sia-sia dan tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Pergaulan anak yang bebas dan pengaruh dari teman-teman juga dapat memudahkan anak untuk mengakses situs jejaring sosial dengan mudah. Maka dari itu mereka perlu diawasi untuk tidak mengakses internet dengan bebas.
Dengan mengimplementasikan gagasan di atas, diharapkan berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh situs jejaring sosial dapat ditanggulangi, baik sebelum terjadi atau sesudah dampak itu terjadi. Namun untuk lebih meminimalkan dampak negatif yang dihasilkan dari situs jejaring sosial, alangkah lebih baiknya jika kita menggunakan internet dan jejaring sosial dengan bijak.
















BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada dasarnya, semua yang ada di dunia ini memiliki manfaat dan kegunaan. Namun dibalik seluruh manfaat tersebut pasti ada kekurangan/kelemahan yang terdapat di dalamnya. Begitu juga dengan jejaring sosial, di balik semua keuntungan yang kita dapat dari mengakses jejaring sosial ternyata juga memiliki beberapa kekurangan. Dampak positif yang kita dapat dari jejaring sosial dilihat dari pandangan pelajar adalah :
1.      Kemampuan Beradaptasi
2.      Perluasan jaringan pertemanan
3.      Termotivasi
4.      Meningkatkan kepedulian
Adapun beberapa dampak negatif yang kita dapat dari adanya jejaring sosial adalah :
1.      Malas
2.      Egois
3.      Merusak tata bahasa
4.      Makanan Predator


5.2 Saran
            Seperti yang telah kita ketahui, jejaring sosial memiliki dampak positif dan negatif tersendiri dalam penggunaannya. Kita sebagai pelajar, harus pandai-pandai dalam memilah-milah bagaimana penggunaan jejaring sosial yang baik dan benar supaya kita tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif. Jejaring sosial harus dimanfaatkan secara baik dan benar. Apabila itu dimanfaatkan dengan benar, maka banyak juga dampak positif yang bisa kita dapat. Kita juga dapat mengatur pola kegiatan kita, sehingga dapat lebih bermanfaat dan tidak membuang-buang waktu percuma dengan hal-hal yang kurang penting. Kita sebagai pelajar memilikki tugas utama yaitu belajar. Oleh sebab itu, kita tidak boleh meninggalkan tugas utama kita karena hal itu sangat bermanfaat bagi kita di masa depan. Memang tidak ada larangan tertulis yang melarang kita untuk mengakses atau bermain di jejaring sosial, namun alangkah baiknya jika kita bisa melakukan hal yang lebih bermanfaat. Orang tua seharusnya juga dapat berperan aktif dalam menentukan masa depan kita. Orang tua dapat melakukan pengawasan dan membimbing putra-putrinya dengan adanya dampak-dampak dari jejaring sosial. Dengan adanya bimbinga dari orang tua maka akan mengurangi dampak-dampak negatif.
            Dengan adanya karya tulis yang kami susun, kami harap semoga para siswa dapat memperoleh informasi lebih tentang jejaring sosial sehingga dapat meminimalisir dampak negatif yang disebabkan karena mengakses jejaring sosial.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=asal%20mula/sejarah%20facebook%20wikipedia/




LAMPIRAN

ANGKET  PENGUMPULAN DATA
“DAMPAK JEJARING SOSIAL DI KALANGAN REMAJA”
1.      Apakah anda memiliki jejaring sosial ?
a.       Iya                         b.   Tidak

2.      Seberapa sering anda membuka jejaring sosial (facebook, twitter,dsb) anda ?
a.       Jarang                    b. Sering                      c. Sangat Sering

3.      Bagaimana perbandingan waktu anda antara belajar dan membuka situs jejaring sosial?
a.       50:50                     b. 70:30                       c. 30:70                       d. .............

4.      Menurut anda lebih banyak mana dampak yang anda dapat dari situs jejaring sosial?
a.       Positif                    b. Negatif                    c. Seimbang



RESPON JAWABAN :
NO.
A
B
C
1.
97 %
3 %
-
2.
33 %
46 %
12 %
3.
27 %
39 %
24 %
4.
21 %
28 %
51 %

Tidak ada komentar:

Posting Komentar